Senin, 09 November 2015
Sabtu, 18 April 2015
Kamis, 08 Januari 2015
Pembangunan Di Untad Ibarat Kedondong
Universitas Tadulako Dari Depan (foto:bpp) |
Universitas
Tadulako merupakan salah satu Universitas terbesar di Asia Tenggara ditinjau
dari luas wilayahnya. Universitas yang telah didirikan pertama kali sejak tahun
1963 dengan status swasta ini telah menjelma menjadi salah satu Universitas
Negeri yang cukup populer terutama dikalangan penduduk Indonesia bagian timur
dan tengah. Hal ini dibuktikan dengan adanya mahasiswa yang berasal tidak hanya
dari wilayah Sulawesi saja melainkan juga dari luar pulau Sulawesi.
Universitas
Tadulako berdiri sendiri sebagai perguruan tinggi negeri pada tahun 1981 sejak
diterbitkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 36 tertanggal 14
Agustus 1981. Sejak saat itu Untad terus mengalami peningkatan mulai dari
jumlah fakultas yang awalnya hanya 5 (lima)
yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas
Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kini tercatat
sudah ada 10 gugus Fakultas di Universitas Tadulako.
Dalam
kurun waktu sekitar 33 tahun sejak Universitas Tadulako diresmikan sebagai
salah satu Universitas Negeri berdasarkan Keppres No. 36 Tahun 1981, telah
banyak perkembangan yang patut dibanggakan dari Universitas Tadulako.
Beberapa
tahun belakangan ini Universitas Tadulako giat melakukan pembangunan terutama
dari segi infrastruktur berupa bangunan dan desain dekorasi pertamanannya yang
ditata sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan kemajuan dan kemodernan dari
Untad itu sendiri. Seperti pembangunan Gedung Rektorat baru Untad yang belum
lama ini rampung, kemudian ada juga pembangunan IT Centre yang desainnya bak convention
hall hotel berbintang. Tidak hanya sampai disitu saja, Untad juga telah
berhasil memugar tampilan taman khususnya taman didepan Untad beserta plang
baru Universitas Tadulako yang dibangun dengan gaya arsitektur modern. Adapula
pembangunan yang tengah berjalan yaitu pembangunan gedung auditorium baru
Untad, pembangunan ini telah dimulai sejak Juli 2014 dengan nilai kontrak ditafsir
mencapai 37 milyar dan masih dalam proses pengerjaan. Jelas ini perkembangan
yang sangat pesat dalam kampus Untad.
Taman Untad yang kian memanjakan mata (foto : bpp) |
Namun
dibalik pembangunan infrakstruktur yang begitu mengagumkan, ada fakta yang cukup
miris yang tidak diketahui oleh orang – orang diluar kalangan kampus Untad.
Yaitu kurangnya perhatian birokrasi dalam menyediakan sarana dan prasana
perkuliahan mahasiswanya. Jika kita menelisik lagi jauh kedalam kampus maka
akan kita temukan kondisi yang tidak sesuai dengan tampak luar dai Universitas
Tadulako itu sendiri.
Sebagai
contoh di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) terdapat
beberapa pemandangan yang seharusnya tidak kita dapatkan di kampus sekelas
Untad. Yang paling utama adalah kurangnya ruangan belajar bagi mahasiswa, ini
ditandai dengan pemakaian ruangan secara beramai – ramai oleh beberapa angkatan
secara bergantian dan tidak adanya ruangan tetap untuk proses perkuliahan. Hal
ini mungkin masih bisa dimaklumi karena bisa jadi pergantian ruangan ini adalah
strategi untuk efisiensi biaya perawatan dan operasional bangunan. Namun hal
yang paling miris adalah kurangnya kursi mahasiswa hingga beberapa kali
didapati pemandangan mahasiswa yang menarik kursi dari satu ruangan keruangan
yang lain, ini disebabkan oleh ketidaksesuaian jumlah mahasiswa dengan kursi
yang ada. Beberapa fakta diatas hanya sebagian kecil dari berbagai kekurangan
yang ada dikampus tercinta kita ini.
Beberapa mahasiswa tengah memindahkan kursi dari ruangan sebelah untuk mengikuti perkuliahan (foto:bpp) |
Agaknya
birokrasi di Untad bisa lebih memperhatikan lagi kondisi sarana dan prasarana
khususnya untuk perkuliahan, karena menurut hemat penulis sendiri bahwa kampus
adalah merupakan tempat untuk melahirkan para pemuda yang berkompeten dan dapat
memajukan bangsa, pertanyaannya kemudian bagaimana hal ini dapat diraih jika
kurangnya dukungan yang mendasar sekalipun. Dianalogikan sebuah kedondong
Universitas Tadulako hanya terlihat berkembang dari luarnya saja namun tidak
disertai dengan perkembangan penting lainnya dalam sarana dan prasarana. Para
mahasiswa mengharapkan perhatian dari pihak yang berwenang dalam kampus Untad
agar seimbang dalam melakukan perbaikan dan pembangunan demi kemajuan Untad
kearah yang lebih baik lagi. Jayalah Universitas Tadulako!!! (BPP/IJIK).
Langganan:
Postingan (Atom)