Selasa, 18 Maret 2014

Dwi Prastyo, Kuliah sambil jual pulsa.



Dwi bersama handphone pulsanya.

Pemuda kelahiran Palu, 21 Maret 1994 ini merupakan seorang pekerja keras. Saat ini usianya menginjak 20 tahun kurang 3 hari. Dwi saat ini sedang berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako tepatnya di Program Studi Ilmu Komunikasi.
Saat di tanya mengenai alasannya memilih prodi Ilmu Komunikasi ia dengan polosnya menjawab bahwa awal mulanya hanya kebetulan saja, pasalnya saat pertama mengikuti tes SMNPTN ia sebenarnya memprioritaskan Fakultas Teknik namun pada akhirnya justru lolos di FISIP. Dwi juga menganggap bahwa yang menyebabkan dirinya saat ini justru ada di Fisip adalah merupakan takdir dan juga ia ingin menjalani sepenuh hati apa yang sudah di takdirkan untuknya.
Selain merupakan mahasiswa Fisip Dwi saat ini mulai merintis usaha kecil – kecilan yaitu berjualan pulsa. Menurut pengakuannya bahwa usaha yang di gelutinya saat ini sudah mulai bisa membantu sedikit demi sedikit anggaran uang jajan pribadinya. Pasalnya jika di total perminggu Dwi bisa meraup keuntungan minimal sebesar 60 ribu rupiah, bahkan jika dalam satu minggu permintaan pulsa melonjak ia bisa meraup untung yang lebih besar lagi. Untuk sementara Dwi hanya berjualan pulsa secara personal, ia belum memiliki bangunan fisik layaknya counter pulsa yang sering kita dapati di jalanan, namun Dwi mengaku ke depannya ia akan mulai memperbesar bisnisnya. Untuk saat ini Dwi hanya melayani pengisian pulsa pada salah satu operator saja, kedepannya ia berniat melayani minimal tiga jenis operator berbeda.
Tak melulu soal keuntungan secara material, namun Dwi juga mengaku mendapatkan banyak teman baru dari usahanya berjualan pulsa. Beberapa orang bahkan akrab dengannya, ia juga mengaku sangat bahagia dan senang dengan bisnis ini. Namun di setiap ada suka selalu ada duka, hal ini pula yang di rasakan Dwi dalam menggeluti bisnisnya, beberapa kali ada saja orang yang tidak membayar pulsa yang ia kirimkan, namun Dwi mengaku tidak akan ambil pusing dan menganggap bahwa pulsa yang tak di bayar tersebut merupakan sedekah, ia juga berkeyakinan bahwa rezeki sudah di atur oleh sang Maha Kuasa, jadi kalau rezeki itu miliknya tak akan ke mana.
Bukan hanya menjual pulsa, beberapa pekerjaan sudah di geluti oleh Dwi demi mendapatkan tambahan uang jajannya seperti menjadi tukang ojek, pramusaji hotel, dan masih banyak lagi yang lainnya,hal itu ia lakukan guna membantu meringankan beban orang tuanya. Setelah lulus Dwi berencana akan segera bekerja, di manapun itu asalkan ia berpenghasilan sendiri, halal dan berkah. (BP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar